Pengembangan RS Rujukan di Propinsi Sulsel

Salah satu tujuan pembangunan kesehatan adalah menyediakan sarana pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. oleh sebab itu maka ketersediaan pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit perlu mendapat perhatian pemerintah untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu sampai ke daerah-daearah terpencil sekalipun.

Saat ini di Propinsi Sulawesi Selatan belum ada sistim penataan pola rujukan pelayanan kesehatan yang baik. hal ini dapat dilihat dari tiga hal, yaitu :

  1. Belum meratanya pelayanan kesehatan yang berkuaitas sampai daerah terpencil
  2. masih banya masyarakat yang belum mampu menjangkau pelayanan kesehatan
  3. hampir sekitar 70% pasen yang masuk ke RS Wahidin Sudirohusodo Mks yang berfungsi sebagai pusat rujukan seharusnya tidak perlu masuk

Selama ini setiap daearah di kabupaten Sulawesi Selatan selalu merujuk pasiennya langsung ke RS wahidin Sudirohusodo Makassar, padahal kemampuan RSWS untuk menampung pasien tidaklah mencukupi, hingga banyak ditemui pasien yang terlantar di lorong-lorong UGD RSWS. disisi lain dengan hanya RSWS yang menjadi rujukan maka sanagat tidak efektif bagi kesembuhan pasien sebab jarak yang terlalu jauh dari beberapa kabupaten dan biaya yang dibutuhkan dan ditanggung oleh pasien menjadi lebih besar.

Berdasarkan beberapa masalah tersebut maka sangat diperlukan sebuah sitim rujukan yang dikembangkan oleh pemerintah berdasarkan topografi dan geografi propinsi sulawesi selatan agar sarana pelayanan kesehatan dapat lebih terjangkau dan efektif serta efesien bagi pasien.

RS di daerah ini dapat di bagi dalam beberapa Regional sehingga pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan rujukan tidak perlu langsung ke ibukota makassar yang jaraknya cukup jauh dari kabupaten asal pasien. Perlu ditumbuhkan dan dikembangkan beberapa RS di beberapa daerah yang memiliki letak strategis dan kemampuan sumber daya yang baik selain kota makassar agar dapat menjadi RS rujukan bagi daerah-daerah disekitarnya.

Sebut saja RS di Kotamadya Palopo yang dapat menjadi pusat rujukan di kawasan timur propinsi sulawesi selatan, yang dapat menjangkau kabupaten seperti Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Tana Toraja dan beberapa Kabupaten lainnya disekitar Kotamadya palopo, sehingga pasien tidak perlu menempuh jarak sekitar kurang lebih 600Km untuk mendapatkan pelayanan rujukan di Kotamadya Makassar. dan masih banyak lagi kabupaten kota di propinsi sulawesi selatan yang bisa dijadikan sebagai pusat rujukan, seperti Kotamadya Parepare sebagai regional tengah dan Kabupaten Bulukumba sebagai regioal selatan.

Tentu saja kebijakan pembagian pusat rujukan pelayanan kesehatan ini harslah dibarengi dengan peningatan kemampuan dan kapabilitas RS itu sendiri. pemerintah Daearah Sulawesi Selatan haruslah memberi perhatian lebih bagi beberapa RS rujukan tersebut untuk dapat meningkatkan kemampuan RS baik dari segi sarana prasarana maupun kemampuan SDM yang dimilikinya.

Dengan pola sistim RS rujukan berdasarkan regional ini maka akan diperoleh beberapa keuntungan seperti :

  1. pengembangan RS di daearah Sulsel dapat dikembangkan secara sistematis, efektif dan efesien
  2. aksesibilitas masyarakat dapat lebih meningkat karena jarak yang semakin dekat
  3. dapat diadikan dasar pembentukan sistim pembiayaan kesehatan(sistim asuransi)
  4. dapat menjadi pusat pendidikan dan penelitian kesehatan
  5. pasien tidak menumpuk di RS Makassar

selain beberapa keuntungan tersebut, yang menjadi faktor penghambat besar dari pengembangan sistim rujukan regioanl ini justru bisa datag dari Pemda Kabupaten Kota sendiri, sebab saat ini Pemda Kabupaten Kota di Propinsi Sulsel sibuk mengembangkan RS di daerahnya sendiri masing-masing tanpa memperhatikan apakah pengembangan RS di daerahnya tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat, jumlah masyarakat yang dilayani, pola penyakit dan lain sebagainya. diharapkan pelayanan kesehatan tidak menjadi komoditi dagangan politik bagi para birokrat di daerah-daerah.

For a better Health Services Management

Oleh : Irwandy Kapalawi — Mahasiswa Magister Administrasi RS FKM UNHAS